Apakah Anda pernah merasa seperti penghuni planet bumi dan pasangan Anda serupa penghuni planet lainnya? Atau pasangan Anda tak sempat menanyakan bagaimana pekerjaan Anda hari ini, dan merasa tidak peduli yang bisa menyakiti perasaan Anda? Apakah kalian pasangan yang disfungsional? Tidak, masalahnya hanya berbeda jenis kelamin.
Penulis buku tentang gender, Alison Armstrong menyimpulkan, wanita memandang pria dan akan melihat pasangan gendernya itu seperti wanita tanpa perilaku baik dan berbulu. Respon yang keluar kemudian, wanita akan berusaha keras untuk melatih perilaku pria, menghukumnya atau menjaga jarak.
Wanita serupa "peternak katak". Mereka tanpa sadar mengubah pangeran – pria baik – menjadi katak dengan mencoba mengubahnya. Saran Armstrong, Anda tak bisa mengubah pasangan, sekali wanita menerima sifat dasar pria, hubungan mereka akan tumbuh baik.
Anda tak perlu merasa sulit menguasai pria, kata Armstrong, sebab wanita sudah punya kekuatan yang cukup. Pria jatuh cinta pada wanita yang kuat dan berkompeten.
Berikut tujuh kesalahan, menurut Armstrong, yang dilakukan wanita dalam memperlakukan pria:
Kesalahan 1: Memandang Pria Seperti Wanita Tanpa Perilaku
Wanita memandang semua hal secara personal. Ketika pria tidak melakukan apa yang diingininya, wanita akan berpikir pria tidak mencintai, peduli, atau menghargainya.
Akhirnya, pria dalam bayangan wanita, menjadi makhluk tanpa perilaku baik. Tapi, pria cenderung lebih memaafkan daripada wanita. Pria menyebutnya misteri pada wanita dan menganggapnya mempesona.
Kesalahan 2: Menerka Maksud Perkataan Pria
Perlakukan setiap kata pria secara harfiah. Jika pria mengatakan dia sibuk pada Sabtu malam, itu berarti memang dia sibuk pada malam itu. Bukan berarti pria lelah dan bosan meladeni atau ingin putus dengan wanita.
Kesalahan 3: Berharap Waktunya Hanya Untuk Anda
Ketika seorang pria menjadi pasangan, wanita akan berharap dia mau mensinkronkan dengan rencana harian miliknya. Masalahnya? Pria tidak berpikiran akan melakukannya. Pria punya kehidupan yang luas, mereka tidak mempertimbangkan untuk menyerahkan semua waktunya.
Kesalahan 4: Interupsi Ketika Pria Bicara
Misal, Anda menanyakan pada pasangan sebuah pertanyaan penting. Dia mulai menjawab, dan tak lama kemudian Anda memutus pembicaraannya. Itulah bagaimana wanita sudah secara salah berpikir pria adalah dangkal.
Ketika diinterupsi, pria akan begitu saja menghentikan omongannya. Sebagai gantinya, dengarkan apa yang dikatakannya. Ketika dia selesai bicara, dengarkan lagi. Itulah saat dimana hal terbaik kadang muncul.
Kesalahan 5: Berpikir Bahwa Pria Bisa Melakukan Apa Saja
Wanita secara biologis diciptakan multi tugas. Saat melihat televisi, wanita bisa merenda sweater. Saat menyetir mobil, wanita sekaligus merencanakan harinya. Begitu pula, bisa menelpon sekaligus mengecek email. Pria, tidak. Mengapa? Karena mereka kaum pemburu. Pria selalu fokus pada satu hal, menjaga pandangan hanya pada target.
Kesalahan 6: Berpikir Pria Tak Pedulikan Wanita, Padahal Tidak
Wanita terkadang memvonis pasangan tidak peduli padanya ketika menyetir atau melihat televisi. Padahal tidak. Mereka hanya tidak bisa melakukan dua hal sekaligus.
Wanita berpikir, pria cuek padanya karena mereka bisa melakukannya, melakukan dua hal sekaligus. Tidak mengherankan kebanyakan wanita merasa 'bebas' – wanita tetap memberi perhatian pada pria, dan seketika sedih karena perhatian pria tidak untuknya.
Kesalahan 7: Berkompetisi Dengan Misi Pria
Armstrong mendidik putrinya tidak menanyakan semua hal pada sang ayah, sampai sang ayah mempunyai waktu leluasa. Ini semua tentang menjalankan misi pada jalurnya. Sebab, semua energi sang ayah akan dicurahkan untuk misi itu hingga dia yakin untuk menyediakan waktu bagi keluarga.
"Jangan terjebak pada pemikiran, dia seharusnya meluangkan waktu untukmu jika dia lebih peduli. Ini bukan tentang Anda. Dan memaksanya untuk memberi perhatian akan menyiksanya," kata dia.
Di akhir kesimpulan, Armstrong mengatakan hubungan bukanlah jalur satu arah. Pria juga perlu memahami wanita.
Penulis buku tentang gender, Alison Armstrong menyimpulkan, wanita memandang pria dan akan melihat pasangan gendernya itu seperti wanita tanpa perilaku baik dan berbulu. Respon yang keluar kemudian, wanita akan berusaha keras untuk melatih perilaku pria, menghukumnya atau menjaga jarak.
Wanita serupa "peternak katak". Mereka tanpa sadar mengubah pangeran – pria baik – menjadi katak dengan mencoba mengubahnya. Saran Armstrong, Anda tak bisa mengubah pasangan, sekali wanita menerima sifat dasar pria, hubungan mereka akan tumbuh baik.
Anda tak perlu merasa sulit menguasai pria, kata Armstrong, sebab wanita sudah punya kekuatan yang cukup. Pria jatuh cinta pada wanita yang kuat dan berkompeten.
Berikut tujuh kesalahan, menurut Armstrong, yang dilakukan wanita dalam memperlakukan pria:
Kesalahan 1: Memandang Pria Seperti Wanita Tanpa Perilaku
Wanita memandang semua hal secara personal. Ketika pria tidak melakukan apa yang diingininya, wanita akan berpikir pria tidak mencintai, peduli, atau menghargainya.
Akhirnya, pria dalam bayangan wanita, menjadi makhluk tanpa perilaku baik. Tapi, pria cenderung lebih memaafkan daripada wanita. Pria menyebutnya misteri pada wanita dan menganggapnya mempesona.
Kesalahan 2: Menerka Maksud Perkataan Pria
Perlakukan setiap kata pria secara harfiah. Jika pria mengatakan dia sibuk pada Sabtu malam, itu berarti memang dia sibuk pada malam itu. Bukan berarti pria lelah dan bosan meladeni atau ingin putus dengan wanita.
Kesalahan 3: Berharap Waktunya Hanya Untuk Anda
Ketika seorang pria menjadi pasangan, wanita akan berharap dia mau mensinkronkan dengan rencana harian miliknya. Masalahnya? Pria tidak berpikiran akan melakukannya. Pria punya kehidupan yang luas, mereka tidak mempertimbangkan untuk menyerahkan semua waktunya.
Kesalahan 4: Interupsi Ketika Pria Bicara
Misal, Anda menanyakan pada pasangan sebuah pertanyaan penting. Dia mulai menjawab, dan tak lama kemudian Anda memutus pembicaraannya. Itulah bagaimana wanita sudah secara salah berpikir pria adalah dangkal.
Ketika diinterupsi, pria akan begitu saja menghentikan omongannya. Sebagai gantinya, dengarkan apa yang dikatakannya. Ketika dia selesai bicara, dengarkan lagi. Itulah saat dimana hal terbaik kadang muncul.
Kesalahan 5: Berpikir Bahwa Pria Bisa Melakukan Apa Saja
Wanita secara biologis diciptakan multi tugas. Saat melihat televisi, wanita bisa merenda sweater. Saat menyetir mobil, wanita sekaligus merencanakan harinya. Begitu pula, bisa menelpon sekaligus mengecek email. Pria, tidak. Mengapa? Karena mereka kaum pemburu. Pria selalu fokus pada satu hal, menjaga pandangan hanya pada target.
Kesalahan 6: Berpikir Pria Tak Pedulikan Wanita, Padahal Tidak
Wanita terkadang memvonis pasangan tidak peduli padanya ketika menyetir atau melihat televisi. Padahal tidak. Mereka hanya tidak bisa melakukan dua hal sekaligus.
Wanita berpikir, pria cuek padanya karena mereka bisa melakukannya, melakukan dua hal sekaligus. Tidak mengherankan kebanyakan wanita merasa 'bebas' – wanita tetap memberi perhatian pada pria, dan seketika sedih karena perhatian pria tidak untuknya.
Kesalahan 7: Berkompetisi Dengan Misi Pria
Armstrong mendidik putrinya tidak menanyakan semua hal pada sang ayah, sampai sang ayah mempunyai waktu leluasa. Ini semua tentang menjalankan misi pada jalurnya. Sebab, semua energi sang ayah akan dicurahkan untuk misi itu hingga dia yakin untuk menyediakan waktu bagi keluarga.
"Jangan terjebak pada pemikiran, dia seharusnya meluangkan waktu untukmu jika dia lebih peduli. Ini bukan tentang Anda. Dan memaksanya untuk memberi perhatian akan menyiksanya," kata dia.
Di akhir kesimpulan, Armstrong mengatakan hubungan bukanlah jalur satu arah. Pria juga perlu memahami wanita.
0 comments:
Posting Komentar