Memulai pertengkaran adalah hal yang mudah. Sayangnya, memaafkan dan proses berdamai tidaklah semudah itu. Padahal proses rekonsiliasi inilah yang paling penting ketika Anda menjalin suatu hubungan. Proses itu membuktikan sejauh mana Anda dan pasangan akan saling mengerti dan mau menekan ego masing-masing.
Daniel Wile, Ph.D., pengarang buku After the Fight memberikan 3 langkah yang harus Anda lakukan agar bisa kembali mesra dengan pasangan.
Langkah Pertama
Berikan sinyal "kompromi". Menurut Dr.Wile, jika Anda memaksakan diskusi saat Anda dan pasangan masih dikuasai ego masing-masing dan tidak ada yang akan mengalah, tidak akan menghasilkan apa-apa. Beri waktu pada diri Anda untuk menenangkan emosi dan mencerna apa yang telah Anda katakan dan pasangan Anda katakan. Jika Anda sudah siap, berikan sinyal 'bendera putih' yang bisa langsung dimengerti olehnya sehingga ia juga melakukan hal yang sama. Contoh: Ganti sikap tak peduli Anda dengan memasakkan makanan kesukaannya. Ia akan memahami bahwa Anda mengajak damai. Jadi, jangan takut untuk berinisiatif.
Langkah Kedua
Lihat dari sudut pandangnya. Ketika Anda berdua sudah siap untuk berdamai, jangan ulangi lagi argumen Anda, karena pasangan Anda juga akan melakukannya dan Anda kembali awal. "Diskusi rekonsiliasi hanya bisa berlangsung jika Anda melihat dari sudut pandang lain," ungkap Dr.Wile. Jika permasalahannya adalah Anda cemburu mengetahui dia janji makan malam dengan klien, ungkapkan hal itu dan katakan Anda tidak keberatan asalkan dia memberitahu Anda. Jika Anda mau menerima penjelasannya, ia juga akan melakukan hal yang sama.
Langkah Ketiga
Kontak fisik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jurnal Psychosomatic Medicine tahun 2005 lalu mengungkapkan kontak fisik meningkatkan tekanan darah dan pelepasan hormon oxytocin sehingga Anda merasa relaks. Jadi, peluklah pasangan Anda. Bahkan duduk berdekatan di sofa sambil menonton televisi pun bisa membuat Anda keluar dari zona pertengkaran dan beralih ke zona damai.
Selanjutnya, terserah Anda berdua yang menentukan!
Daniel Wile, Ph.D., pengarang buku After the Fight memberikan 3 langkah yang harus Anda lakukan agar bisa kembali mesra dengan pasangan.
Langkah Pertama
Berikan sinyal "kompromi". Menurut Dr.Wile, jika Anda memaksakan diskusi saat Anda dan pasangan masih dikuasai ego masing-masing dan tidak ada yang akan mengalah, tidak akan menghasilkan apa-apa. Beri waktu pada diri Anda untuk menenangkan emosi dan mencerna apa yang telah Anda katakan dan pasangan Anda katakan. Jika Anda sudah siap, berikan sinyal 'bendera putih' yang bisa langsung dimengerti olehnya sehingga ia juga melakukan hal yang sama. Contoh: Ganti sikap tak peduli Anda dengan memasakkan makanan kesukaannya. Ia akan memahami bahwa Anda mengajak damai. Jadi, jangan takut untuk berinisiatif.
Langkah Kedua
Lihat dari sudut pandangnya. Ketika Anda berdua sudah siap untuk berdamai, jangan ulangi lagi argumen Anda, karena pasangan Anda juga akan melakukannya dan Anda kembali awal. "Diskusi rekonsiliasi hanya bisa berlangsung jika Anda melihat dari sudut pandang lain," ungkap Dr.Wile. Jika permasalahannya adalah Anda cemburu mengetahui dia janji makan malam dengan klien, ungkapkan hal itu dan katakan Anda tidak keberatan asalkan dia memberitahu Anda. Jika Anda mau menerima penjelasannya, ia juga akan melakukan hal yang sama.
Langkah Ketiga
Kontak fisik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jurnal Psychosomatic Medicine tahun 2005 lalu mengungkapkan kontak fisik meningkatkan tekanan darah dan pelepasan hormon oxytocin sehingga Anda merasa relaks. Jadi, peluklah pasangan Anda. Bahkan duduk berdekatan di sofa sambil menonton televisi pun bisa membuat Anda keluar dari zona pertengkaran dan beralih ke zona damai.
Selanjutnya, terserah Anda berdua yang menentukan!
0 comments:
Posting Komentar