Hot!

Ingin Suami Tetap Romantis?

Suami Tetap RomantisApakah Anda setuju dengan pernyataan bahwa cinta setelah pernikahan akan terasa datar, tidak sepanas dulu?

Jika indahnya cinta selalu seperti di dalam dongeng atau film. Woman yakin bahwa Miss CC tak akan pusing dengan curhatan dan cerita penuh kesedihan yang seringkali dikirimkan soal percintaan. Tak ada lagi cerita soal perselingkuhan atau perceraian dalam suatu hubungan. Namun toh kenyataan yang dihadapi adalah berbeda. Cinta tak selalu berjalan mulus. Bahkan sebuah ikatan pernikahan pun tak dapat menjamin cinta itu tetap romantis dan happily ever after. Ya kan?

9 dari 10 wanita yang membaca artikel ini pasti setuju jika Woman mengatakan cinta setelah pernikahan akan terasa datar, tidak sepanas saat pacaran atau bulan-bulan pertama menikah. Beberapa di antaranya memilih diam, namun yang lain berusaha untuk mencari kebahagiaan dan cinta romantis. Entah melalui jalan yang salah (baca: berselingkuh dan bermain curang kepada suami) atau protes keras terhadap suami. Sayangnya ketiga cara tersebut tak akan membuat suami Anda kembali romantis, dan menghangatkan kembali hubungan Anda. Malah, yang terjadi adalah pertengkaran, perselisihan dan perasaan sama-sama jenuh terhadap satu sama lain.

Jangan biarkan hal itu terjadi! Membuat suami kembali menjadi sosok yang hangat dan romantis ada caranya kok. Dan cara tersebut adalah cara yang tak akan membuat Anda dan si dia bertengkar. Menurut Victoria Lukats, seorang psikiater dan pakar soal hubungan suami dan istri, mengatakan, "Romantis memang dibutuhkan di dalam sebuah hubungan pernikahan untuk menjaga kedekatan dan membina hubungan supaya tetap awet. Namun membuat dia romantis bukan diawali dengan pemaksaan, awali saja dengan hal kecil," seperti dikutip dari Handbag.

Saking inginnya suami romantis, Anda sampai lupa mempertimbangkan perasaannya yang halus dan juga sensitif. Alhasil Anda mendesak dan memaksanya. Dan tentu saja, pria kan memang tak terlalu suka dipaksa dan diatur. "Yang Anda perlukan adalah berkomunikasi dengan baik dan benar dengannya," lanjut Victoria, "Jika Anda ingin agar suami melakukan sesuatu seperti yang Anda inginkan. Hindari memberikan perintah ini dan itu. Lakukan dengan menggandeng tangannya lembut, dan mengajak untuk melakukan bersama."

Benar kata Victoria, kita memang cenderung ingin segala hal yang instant. Namun malah membuat semuanya berantakan. Masih ingat kan kejadian saat ultah pernikahan ke empat di mana Anda ingin sekedar nonton, tapi dia malah ngambek dan membanting handphone-nya gara-gara Anda merajuk dan memaksanya?

Ingat, pria tak suka didahului dan diperintah. Jika Anda ingin mengubahnya, maka Anda harus pandai-pandai memilih kata-kata. "Beib, aku pengen nonton The Proposal sama kamu deh, filmnya romantis tapi lucu. Nggak boring...", atau "Aku lagi nggak pengen nyetir nih sayang, kalau nanti aku pulang bareng kamu gimana?" Kesan yang ditimbulkan dalam kalimat-kalimat tadi sangat nyaman di telinga pria. Tak berkesan memaksa dan membuat mereka tak punya pilihan. Dan hasilnya tentu di luar dugaan. Pria lebih mudah menuruti keinginan Anda, tanpa merasa terbeban lho.
Berikut adalah empat langkah yang menurut Victoria akan berhasil membuat suami Anda kembali romantis lagi.

Goda dia!
Sudah lama Anda dan suami tidak saling bercengkerama. Sudah lama juga Anda tak pergi nonton atau makan malam bersama. Lalu bagaimana cara agar ia meluangkan waktunya dan menunda acara futsal bersama rekan kantor demi nonton film dengan Anda? Berikan suatu sugesti dan bayangan indah kepadanya. Entah itu tampilan seksi Anda, suatu hal yang menyenangkan berdua, atau hal apapun yang bisa bikin dia penasaran pada Anda. Yang pasti berusahalah tampil maksimal dan cantik ya.

"Sayang, kemarin aku beli baju baru lho. Sepertinya kamu akan suka. Gimana kalau aku pakai pas kita makan malam besok, trus kita 'have fun' berdua sampai malam deh..."

Bilang dong...
Pria tak bisa membaca pikiran Anda. Jika memang Anda ingin sesuatu, jangan hanya cemberut dan ngambek tidak jelas. Ungkapkan saja apa yang ada di dalam pikiran Anda, tentunya dengan smart way ya.

"Beib, gulingnya aku jemur dulu ya. Nanti malam kalau dingin peluk aku aja..." Ungkap Anda. Suami Anda tentu akan tersenyum dan berpikir, "Iya ya, sudah lama nih nggak peluk-peluk istri aku," dan perbincangan romantis bisa Anda lanjutkan saat sudah di kamar tidur. Ungkapkan bahwa Anda rindu dipeluk dan dicurahi kasih sayang. Namun jangan dengan emosi, dan jangan terlampau protes keras. Manja saat di atas ranjang cukup efektif membuat suami untuk berpikir dan berubah sikap lho.

Ajarkan dia
Jika si dia adalah tipe pendiam yang keras kepala dan cenderung dingin. Memaksanya berarti mengibarkan bendera perang. Cari tahu kelemahannya. Dan kelemahannya adalah... tidak, bukan! Bukan dengan air mata. Jangan pernah merengek kepada pria jenis ini, karena mereka tak akan tersentuh dengan air mata cengeng yang dianggapnya tak penting. Melainkan, ajarkan dia, beri dia contoh!

Anda ingin dipeluk? biasakan peluk dia. Anda ingin digandeng di depan publik saat menyeberang atau apapun, gandeng dia! Anda ingin bercumbu romantis dengannya? Hidangkan snack ringan dan temani dia menonton sebuah film sambil menyuapinya makanan ringan. Buat dia merasa dimanjakan dan dekat dengan Anda. Dengan kebiasaan yang Anda bangun, perlahan si dia akan meniru kebiasaan tersebut.

Perhatikan dan perlakukan dia penuh kasih sayang
Pria suka dipuji, seperti halnya wanita. Mereka juga ingin selalu dihargai dan dimengerti. Dan mereka juga ingin diperlakukan penuh kasih sayang, seperti Anda. Biarkan perasaan menuntun Anda. Tunjukkan rasa cinta dan kasih sayang Anda kepadanya. Namun, jangan terlalu berlebihan juga. Sekalipun senang dipuji dan diperhatikan, jika ternyata hal itu berlebihan malah ia merasa tertekan. Jadi, berikan saja sewajarnya. Anda hanya perlu memberikan stimulus kok, respon baiknya akan segera datang.

Bagaimana sudah siap kencan dan nonton film dengannya? Jangan lupa pilih film romantis yang menghibur dan lucu. Kebanyakan pria tak suka film romantis yang mendayu-dayu. Selamat beromantis dengan suami.

0 comments:

Posting Komentar