Jika berpikir bahwa pria lebih sulit mengatakan 'I love You' daripada wanita, Anda salah besar. Peneliti justru mengatakan bahwa pria lebih cepat mengatakan tiga kata itu ketimbang wanita. Perbedaan faktor biologis dan psikologis ternyata menjadi penyebabnya.
Berdasarkan studi dan hasil survei terhadap 2.000 pria dan wanita, rata-rata pria mengatakan kata 'I Love You' pada pasangannya setelah 7 bulan, sedangkan wanita baru mengatakannya setelah 8-9 bulan.
Dr Oliver James, seorang psikolog yang ikut dalam studi tersebut mengatakan bahwa dengan adanya hasil tersebut menunjukkan bahwa pria cenderung jatuh cinta lebih cepat daripada wanita. Wanita butuh sedikit waktu lebih untuk memutuskan apakah dirinya sudah jatuh cinta atau belum.
"Ini karena wanita mengalami proses pendewasaan dan pematangan biologis yang lebih cepat daripada pria. Akibatnya, seiring bertambahnya umur, tingkat keseriusan, pertimbangan dan emosinya wanita akan lebih tinggi daripada pria. Itulah sebabnya mereka lebih lama dalam memutuskan sesuatu," jelas James .
Pada usia anak-anak dan remaja, perkembangan seorang anak perempuan akan lebih cepat dibanding anak laki-laki seusianya. Dari faktor biologis, perempuan akan memiliki tubuh yang lebih tinggi sedangkan anak laki-laki justru memiliki tubuh yang lebih pendek.
Dari faktor psikologis, anak perempuan juga jauh lebih sensitif dan lebih mendramatisir sesuatu. "Itu karena mereka mengalami masa pubertas yang membuat emosinya naik turun dan perasaaannya lebih peka," ujar James.
Menurut Dr Helen Fisher dari Rutgers University, perasaan jatuh cinta dan pikiran romantis dikendalikan oleh otak yang kemudian melibatkan faktor reproduksi. "Ketika jatuh cinta, ada satu bagian sirkuit di otak yang menjadi aktif. Hal itu disebabkan karena hormon dopamin sedang diproduksi saat itu. Hormon dopamin akan menghasilkan perasaan gembira, berenergi, tidak mengantuk, dan fokus pada perhatian orang yang sedang dikagumi atau dicintai," jelas Fisher.
Fisher menambahkan bahwa wanita butuh waktu lebih lama untuk jatuh cinta karena mereka harus membuat 'memory trail' atau jejak ingatan tentang kelakuan pria. "Wanita harus mengingat-ingat lagi apa yang sudah dilakukan pria itu padanya dan juga kelakuan baik atau buruknya," jelas Fisher.
Sementara itu, kebanyakan pria lebih cepat jatuh cinta karena melihat tampilan wanita dulu, tanpa banyak pertimbangan tentang sifat atau apa yang sudah wanita itu lakukan untuknya. Pria juga lebih memilih wanita yang merasa membutuhkan dirinya. "Pria ingin merasa menjadi penolong," ujar Fisher.
Jadi ketika pria mengatakan 'I Love You', ia sudah bisa mengatasi berbagai perasaan dan emosi yang kompleks dalam dirinya, meskipun sebenarnya ia tidak yakin sepenuhnya dengan apa yang ia ucapkan. Tapi ketika wanita mengatakan hal itu, artinya ia sudah memikirkannya dengan penuh pertimbangan dan yakin dengan ucapannya," ujar James.
"Mungkin alasan klasik seorang pria menggunakan kata-kata cinta adalah untuk mendapatkan seks dari wanita, sedangkan wanita menggunakan seks untuk mendapatkan cinta dari pria," kata James.
Berdasarkan studi dan hasil survei terhadap 2.000 pria dan wanita, rata-rata pria mengatakan kata 'I Love You' pada pasangannya setelah 7 bulan, sedangkan wanita baru mengatakannya setelah 8-9 bulan.
Dr Oliver James, seorang psikolog yang ikut dalam studi tersebut mengatakan bahwa dengan adanya hasil tersebut menunjukkan bahwa pria cenderung jatuh cinta lebih cepat daripada wanita. Wanita butuh sedikit waktu lebih untuk memutuskan apakah dirinya sudah jatuh cinta atau belum.
"Ini karena wanita mengalami proses pendewasaan dan pematangan biologis yang lebih cepat daripada pria. Akibatnya, seiring bertambahnya umur, tingkat keseriusan, pertimbangan dan emosinya wanita akan lebih tinggi daripada pria. Itulah sebabnya mereka lebih lama dalam memutuskan sesuatu," jelas James .
Pada usia anak-anak dan remaja, perkembangan seorang anak perempuan akan lebih cepat dibanding anak laki-laki seusianya. Dari faktor biologis, perempuan akan memiliki tubuh yang lebih tinggi sedangkan anak laki-laki justru memiliki tubuh yang lebih pendek.
Dari faktor psikologis, anak perempuan juga jauh lebih sensitif dan lebih mendramatisir sesuatu. "Itu karena mereka mengalami masa pubertas yang membuat emosinya naik turun dan perasaaannya lebih peka," ujar James.
Menurut Dr Helen Fisher dari Rutgers University, perasaan jatuh cinta dan pikiran romantis dikendalikan oleh otak yang kemudian melibatkan faktor reproduksi. "Ketika jatuh cinta, ada satu bagian sirkuit di otak yang menjadi aktif. Hal itu disebabkan karena hormon dopamin sedang diproduksi saat itu. Hormon dopamin akan menghasilkan perasaan gembira, berenergi, tidak mengantuk, dan fokus pada perhatian orang yang sedang dikagumi atau dicintai," jelas Fisher.
Fisher menambahkan bahwa wanita butuh waktu lebih lama untuk jatuh cinta karena mereka harus membuat 'memory trail' atau jejak ingatan tentang kelakuan pria. "Wanita harus mengingat-ingat lagi apa yang sudah dilakukan pria itu padanya dan juga kelakuan baik atau buruknya," jelas Fisher.
Sementara itu, kebanyakan pria lebih cepat jatuh cinta karena melihat tampilan wanita dulu, tanpa banyak pertimbangan tentang sifat atau apa yang sudah wanita itu lakukan untuknya. Pria juga lebih memilih wanita yang merasa membutuhkan dirinya. "Pria ingin merasa menjadi penolong," ujar Fisher.
Jadi ketika pria mengatakan 'I Love You', ia sudah bisa mengatasi berbagai perasaan dan emosi yang kompleks dalam dirinya, meskipun sebenarnya ia tidak yakin sepenuhnya dengan apa yang ia ucapkan. Tapi ketika wanita mengatakan hal itu, artinya ia sudah memikirkannya dengan penuh pertimbangan dan yakin dengan ucapannya," ujar James.
"Mungkin alasan klasik seorang pria menggunakan kata-kata cinta adalah untuk mendapatkan seks dari wanita, sedangkan wanita menggunakan seks untuk mendapatkan cinta dari pria," kata James.
0 comments:
Posting Komentar